Pages

Rabu, 12 Agustus 2015

Pantai Ngliyep, Malang Selatan (08 Februari 2014)

Pantai Ngliyep adalah pantai dengan keindahan alam yang masih natural dengan perpaduan tebing-tebing yang curam dan hutan lindung di sekeliling pantai. Pasir putihnya yang masih alami dan ombak yang serasa bermain di sela-sela tebing membuat pantai Ngliyep layak untuk dikunjungi. Nah kali ini aku kesini cuman bertiga doang, bareng pasanganku dan sahabatku. Menariknya lagi, ini pertama kalinya kita kencan keluar kota setelah 8 hari pacaran hahaha. Dia yang punya inisiatif mengajakku kesini. Perjalanan dari Surabaya sekitar 4-4,5 jam kalau nggak macet. Berangkat jam 7 pagi, sampai sana jam setengah 12 siang. Yah biasa, pantai selalu punya udara yang panas.  Pantai ini tepatnya diDesa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sekitar 62 km arah selatan dari Kota Malang. Dari Kota Malang, Ngliyep sangat mudah dijangkau karena sejak tahun 1980 akses menuju pantai telah diaspal. Jika menggunakan angkutan umum dari Kota Malang bisa naik mikrolet jalur GN1, yaitu jalur Gadang-Ngliyep lewat Donomulyo atau jalur GN2, yakni jalur Gadang-Ngliyep lewat Sumbermanjing kulon atau yang sekarang dikenal dengan nama Kecamatan Pagak. Tiket masuknya pada waktu itu Rp. 5.000 (tapi sekarang sekitar Rp. 8.000 - Rp. 9.000). Roda dua parkir Rp. 2.000 dan Roda empat parkir Rp. 5.000.

Ini masih kering, belum kegampar ombak wkwk (Cemong bagian moto)

Nggak lama kemudian, ombaknya nggelibet disela-sela kaki kita. Seneng nggak karua-karuan.

Akhirnya aku sama Inem pasrah, dan nantangin datengnya ombak sambil leyeh-leyeh wkwk

Emang asli ombak disini gede banget. Sebenernya udah ada larangan dilarang mandi dilaut, bukan maksud ngelanggar juga sih. Tapi kita cuman ditepian kok pak, nggak nengah-nengah hahaha. Yah seperti yang kita tau, pantai selatan memang identik dengan ombaknya yang cukup besar. Selain itu setiap bulan Maulud pada penanggalan Jawa, tepatnya pada tanggal 14 Maulud, secara rutin di Pantai Ngliyep diadakan upacara tradisional Jawa, yaitu Labuhan. Labuhanadalah melarung sesaji di laut sebagai ungkapan syukur dan memanjatkan doa-doa mohon kesejahteraan agar dijauhkan dari segala mara bahaya. Sesaji itu terutama ditujukan bagi Nyai Roro Kidul, sang Ratu Laut Selatan. Konon upacara Labuhan ini pertama kali dilaksanakan untuk menghindarkan wabah penyakit yang melanda penduduk desa setempat. Peristiwa wabah penyakit menular bagi masyarakat Jawa biasa disebut dengan istilah Pagebluk. Pagebluk di Desa Kedungsalam itu terjadi sekitar tahun 1913, dan tersebutlah seorang sesepuh desa bernama Mbah Atun yang mendapat mimpi untuk menggelar upacara Labuhan di pantai, demi keluar dari pagebluk itu. Pada upacara Labuhan setiap tanggal 14 Maulud itu, dilarung pula kepala kambing/sapi sebagai sesaji. Upacara ini dilaksanakan oleh pendududk desa setempat, dengan iringan kesenian Reogsepanjang jalan menuju pantai. Iringan-iringan orang mengenakan baju tradisional Jawa dan membawa sesaji itu kemudian berjalan menuju Gunung Kombang, kurang lebih 300 meter dari bibir pantai.

 Kita asik banget lempar-lemparan pasir. Maklum, ini pertama kalinya mantai bareng haha

 
Kita juga nggak jelas main gendonh-gendongan :'D

Meski cuaca yang panas banget, tapi nggak mengurangi semangat kita untuk menikmati liburan ini. Cemong kasian dari tadi kebagian motoin hahaha. Setelah dari sini, kita pindah ke pantai sebelah. Masih satu kawasan pasir panjang ngliyep. Tapi disini ombaknya cukup tenang, nggak seheboh pas tadi. 

Santai dulu gaes, abaikan tugas kuliah yang menumpuk haha

Secara pribadi sih aku lebih suka spot yang ini. Dan kebetulan pada saat kesini masih suepi banget talah. Tapi akhir-akhir ini sudah cukup ramai pengunjung. Sering dijadikan tempat liburan oleh beberapa instansi. 





Bahagia banget rasanya, nggak henti-hentinya ketawa-ketiwi. Di spot ini Inem kebagian moto-moto hahaha. Jadi dia cuman rebahan dibibir pantai aja.



3 menit setelah aku pose ginian, ombak lumayan gede dateng dari belakang. Alhasil badan ku yang kecil ini kepental ombak dan kene batu karang yang persis didepanku. Dam, berdarah sudah dengkulku wkwkw bekasnya masih ada sampai sekarang meski sudah setahun lebih. Setelah tragedi ini, kita semua langsung bergegas membersihkan diri. Fasilitas sudah oke disini. Banyak orang jualan dan kamar mandi juga tersedia banyak. Penginapan juga ada. Bisa dibuat ngecamp juga loh. Sekitar pukul 16.30 WIB kita sudah siap untuk pulang. Tapi, penampakan sunrise itu menahan laju kita. Akhirnya turunlah kita bertiga untuk take a picture hahaa


Akibat nggak punya tongsis, akhirnya kita foto sendiri-sendiri. Tripod ada sih, tapi nggak bisa diletakan pada posisi yang tepat. Nggak akan pernah bosen ke pantai ini. Disini, dipantai ini, kencan terindahku pertama kali :'D Buat kalian yang mau kesini, jangan lupa bawa sampah kalian kembali. Salam lestari.


 

iket masuk Pantai Ngliyep yaitu Rp 5000,- per-orang, ditambah biaya parkir Rp 5000,- per-mobil. Hamparan tanah lapang yang cukup luas dengan pohon-pohon besar dan rindang akan menyambut pengunjung begitu memasuki area pantai. Pengunjung dapat memarkir mobil di mana saja di tanah lapang ini karena lokasi untuk parkir belum ditata.

Источник: http://pesonamalangraya.com/pantai-ngliyep-ganasnya-ombak-dan-mitos-nyai-roro-kidul/
- See more at: http://pesonamalangraya.com/pantai-ngliyep-ganasnya-ombak-dan-mitos-nyai-roro-kidul/#sthash.pbIWZ1U9.dpuf
iket masuk Pantai Ngliyep yaitu Rp 5000,- per-orang, ditambah biaya parkir Rp 5000,- per-mobil. Hamparan tanah lapang yang cukup luas dengan pohon-pohon besar dan rindang akan menyambut pengunjung begitu memasuki area pantai. Pengunjung dapat memarkir mobil di mana saja di tanah lapang ini karena lokasi untuk parkir belum ditata.

Источник: http://pesonamalangraya.com/pantai-ngliyep-ganasnya-ombak-dan-mitos-nyai-roro-kidul/
- See more at: http://pesonamalangraya.com/pantai-ngliyep-ganasnya-ombak-dan-mitos-nyai-roro-kidul/#sthash.pbIWZ1U9.dpuf
iket masuk Pantai Ngliyep yaitu Rp 5000,- per-orang, ditambah biaya parkir Rp 5000,- per-mobil. Hamparan tanah lapang yang cukup luas dengan pohon-pohon besar dan rindang akan menyambut pengunjung begitu memasuki area pantai. Pengunjung dapat memarkir mobil di mana saja di tanah lapang ini karena lokasi untuk parkir belum ditata.

Источник: http://pesonamalangraya.com/pantai-ngliyep-ganasnya-ombak-dan-mitos-nyai-roro-kidul/
- See more at: http://pesonamalangraya.com/pantai-ngliyep-ganasnya-ombak-dan-mitos-nyai-roro-kidul/#sthash.pbIWZ1U9.dpuf
iket masuk Pantai Ngliyep yaitu Rp 5000,- per-orang, ditambah biaya parkir Rp 5000,- per-mobil. Hamparan tanah lapang yang cukup luas dengan pohon-pohon besar dan rindang akan menyambut pengunjung begitu memasuki area pantai. Pengunjung dapat memarkir mobil di mana saja di tanah lapang ini karena lokasi untuk parkir belum ditata.

Источник: http://pesonamalangraya.com/pantai-ngliyep-ganasnya-ombak-dan-mitos-nyai-roro-kidul/
- See more at: http://pesonamalangraya.com/pantai-ngliyep-ganasnya-ombak-dan-mitos-nyai-roro-kidul/#sthash.pbIWZ1U9.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar